Selasa, 06 Maret 2012

Mitos dan Kebenarannya

Banyak mitos dan kepercayaan yang beredar di Indonesia, mulai dari keangkeran suatu tempat sampai ke hal-hal yang sebenarnya bisa diketahui kebenarannya karena kemajuan teknologi (red: kehamilan) . Tetapi karena adat istiadat yang turun-temurun tentang mitos dan kepercayaan itu sehingga pola pikir masyarakat Indonesia menjadi tidak realistis dalam menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan mitos tersebut padahal jika masyarakat Indonesia mau lebih peka sedikit untuk mencari tau kebenaran tentang mitos tersebut mereka akan tersadar bahwa sebagian besar dari mitos tersebut SALAH BESAR. Oleh karena itu, saya akan menjabarkan sebagian mitos tentang kehamilan yang beredar di masyarakat berikut dengan kebenarannya, semoga bermanfaat.
Mitos mengenai kehamilan :
1. Bila denyut jantung janin kurang dari 140 BPM, bayinya laki-laki. Mitos ini jelas-jelas SALAH! karena denyut jantung bayi perempuan biasanya lebih cepat dari bayi laki-laki tetapi hanya sesudah kelahiran. Tidak ada pembeda denyut jantung bayi laki-laki maupun perempuan, tetapi kecepatannya bervariasi, tergantung usia janinnya. Sekitar lima minggu kehamilan, denyut jantung janin mendekati denyut jantung ibunya, yaitu sekitar 80 sampai 85 BPM. Denyut ini bertambah cepat sampai minggu kesembilan, yaitu mencapai 170 sampai 200 BPM, lalu menurun pada pertengahan kehamilan sampai sekitar 120-160 BPM, baik janin laki-laki maupun perempuan.
2. Kelebihan berat pada kandungan bagian depan berarti bayi perempuan sedangkan kelebihan berat disekitar pinggul dan bokong berarti bayi laki-laki. Pernyataan ini SALAH lagi karena bila wanita memiliki batang tubuh yang pendek, tidak ada ruang bagi bayi untuk tumbuh. Batang tubuh yang panjang dapat memberi ruang untuk mengakomodasi bayi, membuat perut wanita yang hamil menonjol keluar. Perut dengan kandungan yang melebar berarti bayi sedang dalam posisi menyamping.
3. Bila kandungan berat ke bawah berarti bayi laki-laki sedangkan bila keatas berarti bayi perempuan. Mitos ini juga SALAH BESAR karena bila kandungan berat keatas bisa berarti ini merupakan kehamilan pertama atau tubuh sang ibu memang memiliki tubuh yang bagus. Otot perut cenderung lebih elastis pada setiap kehamilan. Jadi, bila kandungan bukan merupakan kehamilan pertama, cenderung agak kebawah.
4. Mitos apabila seseorang sedang hamil dan putingnya memiliki warna gelap berarti ia sedang mengandung bayi laik-laki itu juga SALAH karena perubahan warna pada puting tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh meningkatnya PROGESTERON dan MELANOCYTE, hormon yang mengatur pigmentasi kulit. Puting susu, bercak kelahiran, tahi lalat, atau tanda-tanda lain dapat menjadi lebih gelap warnanya selama kehamilan. Guratan juga muncul di sekitar bagian bagian tengah perut. Biasanya juga muncul garis hitam dari pusar ke bagian pubis. Warna hitam akan menghilang sesudah melahirkan.
5. Mitos lainnya adalah jangan menyusui bayi apabila sedang hamil, karena bayi di dalam kandungan memerlukan makanan. Lagi-lagi mitos yang beredar ini SALAH karena bila ibu sehat, menyusui selama kehamilan tidak membahayakan, baik bagi ibu, janin maupun bayinya. Dokter akan melarang ibu menyusui bayinya selama kehamilan itu apabila ibu mengalami kekurangan gizi, kekurangan berat badan, atau beresiko melahirkan prematur.
Mitos mengenai menggendong bayi atau anak-anak balita:
1.Anak balita yang memakai sepatu akan membantunya lebih cepat berjalan, Mitos ini SALAH karena yang ada malah kebalikannya. Membiarkan anak balita tidak memakai sepatu dapat memperkuat otot kaki dan membantu si anak untuk belajar berjalan. Begitu anak balita berjalan, tentu saja mereka memerlukan sepatu yang nyaman yang sesuai dengan kakinya. Pilih sepatu yang lunak, jangan yang keras atau kaku. Sepatu harus nyaman dan sesuai dengan bentuk kaki anak. Beli yang tidak terlalu pas untuk memberi ruang bagi pertumbuhannya.
2. Baby-walker membantu bayi lebih cepat belajar berjalan. SALAH!. Bayi yang menghabiskan waktunya dengan walker belajar duduk, merangkak, dan berjalan dengan lebih lambat dibanding dengan mereka yang belajar berjalan sendiri. Duduk di walker membatasi gerakan otot mereka. Lebih signifikan lagi, walker berbahaya. Hampir sekitar 14000 kecelakaan akibat pemakaian walker dan 34 anak meninggal sejak tahun 1973 karena menggunakan walker.

Itulah mitos-mitos yang beredar di masyarakat Indonesia dan semuanya SALAH ! Jadi, sebaiknya dengan ada nya kemajuan teknologi kita jangan terlalu ketergantungan dengan MITOS yang beredar turun menurun, lebih baik kita mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

sumber : http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Wanita/Mitos-mitos-Seputar-Kehamilan-dan-Anak-1

Nama : Anggi Effry Liqwiyanti
Kelas : 1PA02
NPM : 10511885