PSIKOLOGI MANAJEMEN
Psikologi manajemen
adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk
memenuhi kebutuhan. Sebagai ilustrasi, dulu dalam manajemen, orang berproduksi hanya mengandalkan sumber daya
alam. Misalnya, orang berburu, memancing atau memetik hasil hutan saja untuk
memenuhi keperluannya.
Kaitannya dengan psikologi: dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi,
diketahui bahwa unsur SDM (Sumber Daya Manusia) ternyata merupakan yang
terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi
yang memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor
internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan
berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM (Sumber
Daya Manusia) yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Manfaat Psikologi Manajemen
·
Untuk mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting
berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia di dalam proses manajemen.
·
Agar dunia manajemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang
lebih relevan / tepat untuk memecahkan masalah-masalah human (kemanusiaan).
Teori psikologi manajemen
TEORI X & Y MENURUT MC GREGOR
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa
manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X
dan Y dimana teori X memandang manusia malas tidak suka bekerja menghindarkan
tanggung jawab suku dibimbing diperintah dan diawasi serta mementingkan diri
sendiri sehingga untuk memotivasi karyawan harus dilaukan dengan cara
pengawasan ketat, dipaksa, dan diarahkan supaya mereka mau bekerja sungguh
sungguh.
Sedangkan
teori Y memandang bahwa manusia atau Karyawan itu Rajin, suka bekerja memikul
tanggung jawab berprestasi, kreatif dan inovatif menurut teori Y ini untuk
memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi
karyawan,kerja sama, dan keterikatan pada keputusan.
Referensi :
ORGANISASI
Pengertian Organisasi
Organisasi pada dasarnya
merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya (dana,
material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama.
Manfaat Organisasi
1. Organisasi
sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan
adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi
dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika
organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan
memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi
mudah yang tangguh dan ksatria.
3. Organisasi
menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika
kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi
solusi.
4. Organisasi
sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn
munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan
pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir
sejarah ilmu pengetahuan.
Tujuan
Organisasi
Setiap manusia yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama,
menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk
mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan
dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan
baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Tujuan dari sebuah organisasi sangat
mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa
atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga
kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa
bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.
Referensi :
KOMUNIKASI
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu
komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku
seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan
(Effendy, 2000 : 13).
Komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain
(Handoko, 2002 : 30).
Tidak ada kelompok yang dapat
eksis tanpa komunikasi : pentransferan makna di antara anggota-anggotanya.
Hanya lewat pentransferan makna dari satu orang ke orang lain informasi dan
gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi itu lebih dari sekedar menanamkan
makna tetapi harus juga dipahami (Robbins, 2002 : 310).
Fungsi
Komunikasi
a. Kendali :
komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara,
setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus
dipatuhi oleh karyawan.
b. Motivasi
: komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para
karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang
dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c.
Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan
sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok
itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan
kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan
emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d. Informasi
: komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk
mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai
pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).
Bentuk-bentuk
Komunikasi
Bentuk-bentuk
komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.
Komunikasi vertikal
Komunikasi
vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau
komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal
balik.
b.
Komunikasi horisontal
Komunikasi
horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara
karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak
formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
c.
Komunikasi diagonal
Komunikasi
diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan
orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian
(Effendy, 2000 : 17).
Pendapat
lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral
(menyisi).
Dimensi
vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.
a. Ke bawah
: Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau
organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini
memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan
kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan
perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.
b. Ke atas :
komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam kelompok atau
organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada atasan,
menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan
masalah-masalah yang ada.
Sedangkan
dimensi lateral, komunikasi yang terjadi di antara kelompok kerja yang sama,
diantara anggota kelompok-kelompok kerja pada tingkat yang sama, diantara
manajer-manajer pada tingkat yang sama (Robbins, 2002 : 314-315).
Komponen
Komunikasi
Komponen
komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung
dengan baik. Menurut Laswell
komponen-komponen komunikasi adalah:
•
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan
pesan kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah
isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah
media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi
(tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
• Penerima atau komunikate
(receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
• Umpan balik (feedback)
adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
• Aturan
yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan ("Protokol")
Proses
komunikasi
• Komunikator (sender)
yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan
kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi
dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua
pihak.
• Pesan (message) itu
disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung
maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat,
e-mail, atau media lainnya.
• Media
(channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
• Komunikan (receiver)
menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke
dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
• Komunikan
(receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang
dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud
oleh si pengirim.
Referensi :