1. Teori Kepribadian Sehat
Pandangan-pandangan pribadi dan
profesional dari Allport berbeda dengan pandangan-pandangan Freud dan gambaran
kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif. Allport tidak percaya bahwa
orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan
tak sadar – kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Menurut
Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada
tingkat rasional dan sadar.
Allport mengemukakan tujuh kriteria kematangan, yaitu:
1.
Perluasan Perasaan Diri
Dalam pandangan Allport, suatu
aktivitas harus relevan dan penting bagi diri; harus berarti sesuatu bagi orang
itu. Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang
atau ide, maka semakin juga dia akan
sehat secara psikologis. Allport mengemukakan hal ini
“partisipasi otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang
penting dari usaha manusia”, maksudnya orang harus meluaskan diri ke dalam aktivitas.Perasaan partisipasi otentik ini dicontohkan dengan hubungan kita dengan keluarga dan teman-teman, kegemaran, dan keanggotaan kita
dalam politik dan agama.
2.
Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Allport
membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain:
kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Orang yang sehat
secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orangtua,
anak, partner, teman akrab. Ada pebedaan
antara hubungan cinta dari orang-orang yang neurotis dengan hubungan cinta dari
kepribadian-kepribadian yang sehat. Orang-orang neurotis harus menerima cinta
jauh lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya. Apabila mereka
member cinta, maka cinta itu diberikan dengan syarat dan kewajiban yang tidak
bersifat timbal balik.
3.
Keamanan Emosional
Kepribadian-kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi
dari ada mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan tanpa
menyerah secara pasif pada kelemahan dan kekurangan tersebut. Misalnya,
orang-orang yang matang dapat menerima dorongan seks mereka tanpa menjadi
terlalu sopan atau tertekan seperti yang dapat terjadi dengan orang-orang yang
neurotis.Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport
“sabar terhadap kekecewaan”. Orang yang sehat sabar menghadapi
kemunduran-kemunduran; mereka tidak menyerahkan diri kepada kekecewaan, tetapi
mampu memikirkan cara-cara yang berbeda, yang kurang menimbulkan kekecewaan
untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama atau tujuan-tujuan substitusi.Orang-orang
yang sehat tidak bebas dari perasaan-perasaan tidak aman dan
ketakutan-ketakutan, tetapi mereka merasa kurang terancam dan dapat
menanggulangi perasaan-perasaan tersebut lebih baik daripada orang-orang yang
neurotis.
4.
Persepsi Realistis
Orang-orang yang
sehat memandang dunia mereka secara objektif. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya.
5.
Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Allport
menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di
dalamnya. Allport
mengemukakan bahwa ada kemungkinan orang-orang yang memiliki
keterampilan-keterampilan menjadi neurotis. Akan tetapi tidak mungkin menemukan
orang-orang yang sehat dan matang yang tidak mengarahkan keterampilan mereka
pada pekerjaan mereka. Komitmen dalam orang-orang yang sehat ini begitu kuat
sehingga mereka sanggup menenggelamkan semua pertahanan yang berhubungan dengan
ego dan dorongan (seperti kebanggaan) ketika mereka terbenam dalam pekerjaan
mereka.
6.
Pemahaman Diri
Pengenalan diri
yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan/perbedaan antara gambaran
tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang
sesungguhnya.
7.
Filsafat Hidup yang Mempersatukan
llport menyebut
dorongan yang mempersatukan ini “arah” (direct-ness), dan lebih kelihatan pada
kepribadian-kepribadian yang sehat daripada orang-orang yang neurotis. Arah itu
membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan (atau rangkaian
tujuan) serta memberikan orang itu suatu alasan untuk hidup. Allport
menekankan bahwa nilai-nilai (bersama dengan tujuan-tujuan) adalah sangat
penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Seorang
individu dapat memilih di antara berbagai nilai-nilai itu mungkin berhubungan
dengan diri sendiri (seperti kebanggan atas hasil dari pekerjaan yang dilakukan
individu) atau mungkin nilai-nilai luas dan dimiliki oleh banyak orang lain
(seperti patriotisme). Suara hati ikut
juga berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan.
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi
manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak
seperti yang diajukan oleh aliran Freudian, misalnya toilet trainning,
penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya. Rogers lebih melihat pada
masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara
bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga
kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan
apa yang terjadi pada waktu itu. Rogers dikenal juga sebagai seorang
fenomenologis, karena ia sangat menekankan pada realitas yang berarti bagi
individu.
Self adalah apa yang manusia rasakan di dalam
dirinya. Di dalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan reality self.
Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, reality self adalah kenyataan
yang ada pada diri individual. Individu yang sehat adalah individu yang jarak
reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.
Self
mempunyai bermacam-macam sifat :
1. self berkembang dari interaksi organisme dengan lingkungan.
2. self mungkin mengintergrasikan nilai-nilai orang lain dan mengamatinya dalam cara yang tidak wajar.
3. self mengejar konsistensi (keutuhan atau kesatuan, keselarasan).
4 organisme bertingkah laku dalam cara yang selaras dengan self.
5. pengalaman-pengalaman yang tidak selaras dengan struktur self diamati sebagai ancaman.
6. self mungkin berubah sebagai hasil dari pematangan dan belajar.
- Maslow (Hirarki Kebutuhan)
Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi
sebagai berikut:
1.
kebutuhan fisiologis : kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar,
haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani
lainnya. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut (kelaparan
dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan semua
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
2. Kebutuhan akan rasa aman : mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah
kebutuhan mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan
hidup jangka pendek, sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
3. Kebutuhan kasih sayang : mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan. Kebutuhan dimiliki ini terus penting
sepanjang hidup.
4.
Kebutuhan akan penghargaan : mencakup faktor penghormatan internal
seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal
seperti status, pengakuan, dan perhatian. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal dengan baik
dan dinilai dengan baik oleh orang lain.
5.
Kebutuhan akan aktualisasi diri : mencakup hasrat untuk makin menjadi
diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut
kemampuannya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri
ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan kebutuhan
yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.
Fromm
mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan.
- Hubungan
Manusia
menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan dengan satu sama lain. Kita
mengetahui bahwa kita masing-masing terpisah, sendirian, dan tak berdaya.
Sebagai akibatnya, kita harus mencari ikatan-ikatan baru dengan orang-orang
lain, kita harus menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka untuk menggantikan
ikatan-ikatan kita yang hilang dengan alam. Fromm percaya bahwa pemuasan
kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang-orang lain ini sangat
penting untuk kesehatan psikologis.
2. Transendensi
Orang
membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat fasif dikuasai
alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi
pencipta. Seperti menjadi keterhubungan, transendensi bisa positif (menciptakan
sesuatu) atau negatif (menghancurkan sesuatu).
3. Berakar
Menurut Fromm, cara yang yang positif adalah dengan
membangun perasaaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, yaitu dalam
masyarakat.
4. Perasaan
Identitas
Dasar ideal krangka orientasi adalah pikiran, yaitu sarana yang
digunakan seseorang untuk mengembangkan gambaran realistis dan objektif tentang
dunia.
Sumber:
Feist, J. & Feist, G. J. (2008). Theories of
Personality, Edisi keenam.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Schultz,Duane.1991.Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat.Yogyakarta:Kanisius