Perbedaan antara Konseling dengan Psikoterapi
A. Konseling
Konseling
identik dengan pemberian bantuan, penyuluhan dan hubungan timbal balik antara
konselor (yang memberikan konseling) dan konseling (yang membutuhkan
bantuan/klien). Ciri-ciri menurut Patterson adalah:
1.
Konseling
berurusan dengan upaya mempengaruhi perubahan tingkah laku secara sadar pada
pihak klien (klien mau mengubahnya dan mencari bantuan konselor bagi perubahan
ini).
2.
Tujuan
konseling adalah mendapatkan kondisi-kondisi yang memudahkan perubahan secara
sadar (kondisi-kondisi dimaksud berupa hak-hak individual untuk membuat
pilihan, untuk mandiri dan “berswatantra”, autonomous).
3.
Sebagaimana
dalam sebuah hubungan, terdapat pembatasan-pembatasan tertentu bagi konseli
(pembatasan-pembatasan ditentukan oleh tujuan-tujuan konseling yang dipengaruhi
oleh nilai-nilai dan falsafah konselor).
4.
Kondisi-kondisi
yang memudahkan perubahan tingkahlaku diperoleh melalui wawancara-wawancara
(tidak seluruh konseling adalah wawancara, tetapi konseling selalu melibatkan
wawancara).
5.
Mendengarkan
(dengan penuh perhatian) berlangsung dalam konseling tapi tidak seluruh
konseling melulu mendengarkan.
6.
Konselor
memahami kliennya (perbedaan antara cara orang-orang lain dengan cara konselor
dalam melakukan pemahaman lebih bersifat kualitatif ketimbang kuantitatif dan
pemahaman belaka tidak menjadi pembeda antara situasi konseling dengan situasi
lain).
7.
Keberadaan
konseling bersifat pribadi (privacy) dan diskusi atau pembicaraan
bersifat rahasia, dasarnya bersifat rahasia (confidential).
B. Psikoterapi
Psikoterapi adalah suatu
interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip
psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran
dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan
memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang
individu.
Ciri-ciri
dari defenisi mengenai psikoterapi ini, seperti penjelasan dibawah ini:
- Interaksi Sistematis
Psikoterapi
adalah suatu proses yang menggunakan suatu interaksi antara kline dan terapis.
Kata sistematis di sini berarti terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu
rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.
- Prinsip-prinsip Psikologis
Psikoterapis
menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan teori-teori psikologis serta
menyusun interaksi teraupetik.
- Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi
memusatkan perhatian untuk membantu pasien mengadakan perubahan-perubahan
behavioral, kognitif dan emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan
yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau
semua ciri dari fungsi psikologis ini.
C. Persamaan
dan Perbedaan Konseling dan Psikoterapi
Persamaan :
-
dasar : teori,
metode & data ilmiah yang telah dikaji secara empirik (observasi,
wawancara, test, teori2)
-
teknik2 ilmiah
: pembicaraan, latihan-latihan
-
aturan :
biaya, waktu, tempat, alat-alat
Perbedaan :
Konseling |
Psikoterapi
|
< intensif
|
> intensif
|
Preventif
|
Kuratif / reapartif
|
Fokus : edukasi, vocational, perkembangan
|
Fokus : remedial
|
Setting : sekolah, industri, social work,
|
Setting : rumah sakit, klinik, praktek pribadi,
|
Jumlah intervensi <
|
Jumlah intervensi >
|
supportive
|
rekonstructive
|
Penekanan “normal”
/ masalah ringan
|
Penekanan “disfungsi” / masalah berat
|
Short term
|
Long term
|
Referensi :
Nama : Anggi Effry Liqwiyanti
NPM : 10511885
Kelas : 3PA01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar