Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan Personal
- Penyesuaian diri
Schneiders
berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut
pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation),
penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri
sebagai usaha penguasaan (mastery).
Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation), padahal adaptasi ini pada
umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau
biologis. Ada juga penyesuaian diri diartikan sama dengan penyesuaian yang
mencakup konformitas terhadap suatu norma. Selain disamakan
dengan adaptasi, penyesuaian diri juga bisa disebut sebagai penguasaan, yaitu
kemampuan untuk merencanakan dan mengatur respons pribadi sedemikan rupa
sehingga konflik,kesulitan, dan frustasi akan hilang dengan munculnya tingkah
laku yang efisien. Sedangkan dari
psikologi sendiri, penyesuaian diri memiliki banyak arti, antara lain
pemuasan kebutuhan, keterampilan dalam menangani frustasi dan konflik,
ketenangan pikiran/jiwa, bahkan pembentukan simtom.
B. Pertumbuhan
Manusia individu adalah seorang manusia yang
tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup sosial tetapi
mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya didalam lingkup
sosial tersebut. Kepribadian suatu individu tidak serta merta langsung terbentuk, akan tetapi
melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang. Setiap individu pasti akan mengalami
pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal tersebut membutuhkan proses yang
sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat
mempengaruhi pembentukan kepribadian. Dalam ruang lingkup keluarga terdapat
norma-norma dan begitupula
dalam ruang lingkup masyarakat terdapat norma-norma
yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor Biologis atau genetik
Semua manusia memiliki warisan biologis yang bersifat khusus yang dilihat
dari masa konsepsi, bersifat
tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan, menentukan beberapa karakteristik
seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap
tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen, Potensi genetik yang
bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga
diperoleh hasil akhir yang optimal yang diturunkan oleh orang tuanya.
2. Faktor Geografis
Faktor
eksternal / lingkungan
Mempengaruhi
individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat
menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup
baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik
akan menghambatnya. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang
sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun,
tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki
kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga. Semuanya
ditentukan dari perkembangannya selama ia tumbuh dan berkembang.
a. Aliran asosiasi
Perubahan
terhadap seseorang secara bertahap karena pengaruh dan pengalaman atau empiri
(kenyataan) luar, melalui panca indera yang menimbulkan sensasiton (perasaan)
maupun pengalaman mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflektion.
b. Psikologi gestalt
Pertumbuhan
adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal
sesuatu secara keseluruhan.
c. Aliran sosiologi
Pertumbuhan
adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat yang semula asosial
maupun sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar